08.20 -
No comments
CAHAYA
Kata
“cahaya” pasti tidaklah asing di telinga kita. Semua benda yang terdapat di
alam dan di lingkungan sekitar kita, dapat kita lihat karena adanya cahaya yang
terpantul atau dipantulkan oleh benda-benda tersebut. Dengan adanya cahaya, tulisan
pada buku, alat-alat tulis, meja, kursi, dan benda-benda disekitarnya dapat
dengan mudah kita lihat. Namun, ketika kita masuk ke sebuah ruangan yang gelap,
di mana pada tempat tersebut tidak ada cahaya, maka benda-benda tersebut sudah
tidak dapat terlihat lagi, meskipun benda-benda itu tetap berada di tempatnya.
Mengapa demikian? Ketika kita melihat benda-benda yang ada di sekitar kita, sebenarnya
pada saat bersamaan ada cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda itu. Cahaya
tersebut berasal dari suatu sumber yang dinamakan sumber cahaya. Pertanyaannya,
apa yang dimaksud dengan cahaya? Apa saja yang menjadi sumber cahaya? Bagaimana
sifat-sifat cahaya?
Cahaya
merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik, gelombang yang tidak
memerlukan medium sebagai media perambatannya. Misalnya, pada siang hari tampak
terang karena cahaya matahari menerangi bumi. Walaupun matahari berada jauh
dari bumi dan dipisahkan oleh ruang hampa di ruang angkasa, namun cahaya
matahari mampu sampai di bumi.
Sumber
Cahaya
Di sekitar kita,
ada banyak sekali benda yang memancarkan cahaya. Benda yang dapat memancarkan
cahaya dinamakan sumber cahaya. Ada dua macam sumber cahaya, yaitu
sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan.
1.
Cahaya
Alam (Natural Ligthing)
Yang
termasuk cahaya alam adalah cahaya matahari dan bintang.
2.
Cahaya
Buatan (Artifasial)
Cahaya
buatan ini meliputi cahaya listrik, cahaya gas, lampu minyak dan lilin. Cahaya
buatan ini sebagai sarana pelengkap untuk penerangan ruangan.
Pada
saat kita berada di suatu ruangan, cahaya dari lampu akan menerangi ruangan
tersebut dan merambat lurus dari sumbernya. Ketika ada sebuah penghalang yang
menghalangi cahaya yang datang, maka akan terbentuk daerah gelap di tempat
dimana cahaya terhalang. Daerah itu dinamakan daerah bayangan. Apabilla sumber
cahaya cukup besar, terkadang terbentuk dua bagian bayangan (Gambar 1). daerah
dimana sumber cahaya terhalang seluruhnya dinamakan umbra dan daerah
dimana cahaya terhalang sebagian dinamakan penumbra. Benda-benda gelap
yang menghalangi cahaya dinamakan opaque atau benda tidak tembus cahaya.
Gambar 1.
Bayangan Umbra dan Penumbra
Tidak
semua benda dapat menghalangi cahaya. Benda-benda bening bahkan dapat ditembus
cahaya. Misalnya, kaca jendela rumah kita. Pantulan sinar matahari dapat masuk
ke ruang tamu rumah kita sehingga ruang tamu tersebut menjadi terang, walaupun
ketika itu lampu tidak dinyalakan. Benda-benda bening ini biasanya dinamakan
benda transparans. Ada benda lain yang dapat meneruskan sebagian cahaya
yang datang dan menyebarkan sebagian cahaya yang lainnya. Benda seperti ini
dinamakan benda transluens atau benda tembus cahaya. Contohnya kain
gorden tipis, dan beberapa jenis plastik.
Sifat Cahaya
1. Cahaya
Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke
segala arah. Bila medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus. Bukti
cahaya merambat lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke
dalam ruangan yang gelap. Demikian pula dengan berkas lampu sorot pada malam
hari. Berkas-berkas itu tampak sebagai batang putih yang lurus. Ketika
menyentuh permukaan suatu benda maka rambatan cahaya akan mengalami dua hal,
yaitu pemantulan atau pembiasan. tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan
terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya.
Cahaya mermabat
dengan lintasan lurus
2. Cahaya
Dapat Dipantulkan
Kita dapat melihat benda di sekitar kita karena benda itu
memantulkan cahaya. Kemudian cahaya pantulan itu masuk ke mata kita. Jelas
tidaknya benda tergantung pada banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh benda.
Benda tampak berwarna merah karena benda tersebut memantulkan spektrum warna
merah dan menyerap spektrum warna lain. Benda tampak hitam karena benda tidak
memantulkan cahaya tetapi menyerap semua spektrum warna, sedangkan benda putih
akan memantulkan semua cahaya.
Jenis
pemantulan cahaya ada 2 yakni pemantulan teratur dan pemantulan baur.
pemantulan teratur adalah pemantulan yang sama sudutnya dengan sinar datang
dan terjadi pada benda teratur. sedangkan pemantulan baur adalah cahaya
yang dipantulkan yang tersebar ke banyak arah yang berbeda dikarenakan suatu
permukaan tidak teratur.
Pemantulan teratur
Pemantulan baur
3. Cahaya
Dapat Dibiaskan
Setiap berkas cahaya yang masuk dari medium yang satu ke medium
yang lain akan dibiaskan atau dibelokkan arah rambatnya disebut pembiasan atau
refraksi. Besarnya pergeseran berkas cahaya yang keluar dari suatu medium bergantung
pada kerapatan optik medium tersebut. Jika cahaya masuk dari zat optik kurang
rapat ke zat optik lebih rapat, cahaya dibiaskan mendekati garis normal.
Sebaliknya, jika cahaya masuk dari zat optic lebih rapat ke zat optik kurang rapat,
cahaya dibiaskan menjauhi garis normal.
Pembiasan
4.
Cahaya
Dapat Diuraikan (Dispersi)
Dispersi
cahaya merupakan peristiwa terurainya cahaya putih menjadi warna-warna
spektrum. Isac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung
semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan penurunan
panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kamu lihat pada pelangi
adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Sumber:
file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM_8_(Cahaya_dan_alat_Optik)_KD_Fisika.pdf
fhaysal.files.wordpress.com/2010/06/cahaya.pdf
0 komentar:
Posting Komentar