08.46 -
1 comment
Pemantulan Cahaya
Berkas
Cahya
Cahaya biasanya
tampak sebagai sekelompok sinar-sinar cahaya atau disebut juga berkas cahaya.
Perhatikanlah cahaya matahari yang masuk melalui celah kecil ke dalam ruangan
gelap, atau jalannya sinar dan proyektor di bioskop, atau lampu sorot di
panggung pertunjukan. Akan terlihat bahwa dalam zat antara yang serba sama,
cahaya merambat menurut garis lurus berupa sinar cahaya. Ada tiga jenis berkas
cahaya, yakni sejajar (paralel), menyebar (divergen), dan mengumpul
(konvergen).
Jenis-jenis
Pemantulan Cahaya
Jika sinar
cahaya jatuh pada permukaan benda lalu dibalikkan kembali, kita sebut sinar itu
dipantulkan. Ada dua jenis pemantulan cahaya, yaitu pemantulan baur dan
pemantulan teratur.
Pemantulan
Baur
Jika suatu
berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang kasar (tidak rata), berkas
cahaya tersebut akan dipantulkan ke berbagai arah yang tidak tertentu (Gambar 1).
Pemantulan ini disebut pemantulan baur (difus) Pemantulan baur sangat berguna
dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak ada pemantulan baur, tempat-tempat yang
terhalang dari cahaya matahari akan tampak gelap gulita.
Pemantulan
Baur
Pemantulan
teratur
Jika suatu berkas
cahaya sejajar datang pada permukaan yang rata seperti permukaan cermin datar atau
permukaan air yang tenang, maka pemantulannya teratur (Gambar 2). Pemantulan
ini disebut pemantulan teratur.
Pemantulan
Teratur
Hukum
Pemantulan
Dalam
membicarakan hukum pemantulan digunakan beberapa pengertian sebagai berikut:
-
sinar datang ialah sinar yang datang
lurus pada permukaan benda,
-
sinar pantul ialah sinar yang
dipantulkan oleh permukaan benda,
-
garis normal ialah garis yang dibuat
tegak lurus pada permukaan benda,
-
sudut datang ialah sudut antara sinar
datang dan garis normal,
-
sudut pantul ialah sudut antara sinar
pantul dan garis normal.
Hukum
pemantulan
1. Sinar datang, sinar pantul, dan
garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut
pantul (r).
Secara
sistematis dituliskan bahwa:
i
= r
Pemantulan
pada Cermin Datar
Sifat-sifat
Bayangan pada Cermin Datar
Kita mendapatkan
5 sifat yang penting dari bayangan cermin datar, yaitu:
1)
bayangan cermin sama besar dengan benda
yang berada di depan cermin,
2)
bayangan cermin itu tegak, artinya
posisi tegaknya sama dengan posisi tegaknya benda,
3)
jarak bayangan ke cermin sama jauhnya
dengan jarak benda ke cermin,
4)
bayangan cermin tertukar sisinya, bagian
kanan benda menjadi bagian kiri bayangan,
5)
bayangan cermin merupakan bayangan semu
(maya), artinya tidak dapat ditangkap
dengan
layar.
Pembentukan bayangan
oleh cermin datar
Pembentukan
bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan perpanjangan dari
sinar-sinar pantul. Perhatikan pembentukan bayangan oleh Cermin datar berikut :
Proses
pembentukan bayangan :
1.
Benda di depan cermin datar.
2.
Berlaku hukum pemantulan.
3.
Sinar datang pertama (biru muda) melalui
ujung benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul
diperpanjang putus-putus (biru muda).
4.
Sinar datang kedua (merah) melalui ujung
benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul
diperpanjang putus-putus (merah).
5.
Perpotongan perpanjangan sinar pantul
pertama dan kedua (biru muda dan merah putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan
bayangan ujung benda.
6.
Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal
benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul
diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan bayangan pangkal benda.
7.
Terbentuklah bayangan benda oleh cermin
datar.
Sifat-sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermin datar adalah :
1. Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)
2. Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)
3. Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali)
4. Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)
1. Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)
2. Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)
3. Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali)
4. Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)
Untuk mendapatkan
seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus menggunakan cermin yang
panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya.
L = panjang minimal cermin (m)
h = tinggi benda (m)
Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari lantai setinggi;
H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin
h = tinggi orang / benda (m)
x = jarak mata ke ujung kepala
Jika dua buah cermin datar diletakkan membentuk sudut α, maka jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar dari sebuah benda adalah :
n = jumlah bayangan
α = sudut apit kedua cermin datar
Sumber:
http://sandrihidayat.wordpress.com/2011/05/17/pembentukan-bayangan-pada-cermin-datar-2/
http://atophysics.files.wordpress.com/2008/11/materi-5.pdf
1 komentar:
good
thank's
Posting Komentar